Red n Blue, Kafe "Sejuk" di Hutan Gedung Kota


Saya termasuk salah satu jenis manusia yang tak betah ada di suatu tempat yang gerah. Gerah itu bagi saya bukan panas, tetapi juga bukan dingin. Kalau panas bisa saya rasakan saat dede (berjemur) di bawah matahari langsung. Sementara kalau dingin itu berada di depan air terjun alami. Wah itu butir-butir airnya beterbangan dibawa angin, menerpa wajah. Sueger rek...

Mencari tempat yang sejuk di tengah belantara kota bukan hal yang mudah. Di Tanjungpinang misalnya. Bukan sebuah kota besar, namun pembangunan bergerak seperti jarum jam. Seakan tak ada istirahatnya. Beragam alat berat meraung-raung sepanjang waktu.

Lahan kosong di hari ini bisa jadi gedung sombong sebulan nanti. Hutan-hutan yang sebenarnya jumlahnya tak seberapa, eh masih dibabat juga. Bahkan pepohonan bakau tak lepas dari incaran orang-orang kaya, namun miskin hati. Hanya untuk mendapatkan keuntungan dari bisnisnya, lingkungan menjadi hal yang sangat disepelekan.

Red n Blue Cafe


Ups, sudahlah sobat, kita akhir saja pembicaraan soal panas dan gerah tadi. Jika ingin mendapatkan terpaan angin segar bisa datang ke Red n Blue Cafe. Jangan judge seuatu hanya dari istilah atau namanya. Karena kalau berkunjung ke Red n Blue Cafe kalian tak akan menemukan dua warna tersebut secara dominan.

Red n Bue ada di bilangan D'Green. Kafe ini didesain memang untuk "menangkap" angin yang bergerak. Posisinya memang lebih tinggi dibandingkan tanah di depannya, yaitu jalan dari Simpang Dompak menuju Dompak. Bahkan dari Simpang Dompak ke arah Batu 9 posisi tanahnya semakin menurun.

Namun demikian, jika kafe ini tidak dirancang dengan konsep matang, kalian juga akan berpeluh saat menikmati makanan atau minumannya bersama teman-teman.

Begitu memasuki pintu masuk, pohon merambat menyapa. Ia seakan menaungi bangku-bangku kayu berwatna cokelat tua. Kesan alaminya diperkuat dengan sebuah ayunan kayu di salah satu sisi teras. Saya biasa menyebutnya dengan bandulan. Saya pernah jatuh babak bundhas karena jatuh saat main bandulan. Bandulan sayu ayun setinggi mungkin, dan saat itu talinya putus.

Del... bruk, glunding glunding ke tanah. Sakit. Lebih sakit lagi karena saya juga harus dicubit ibu saya yang menurut saya galak banget. (Meski galak saya menyayangimu, Ibu).

Bagi kalian traveller dan pencinta kuliner, berikut rutenya ke Red n Bue Cafe:




Tidak sulit kok menemukan kafe ini, karena D'Green sendiri merupakan kawasan terpadu yang cukup memiliki nama di Kota Tanjungpinang.

Sejuknya Red n Blue Cafe


Di lantai dasar, angin bukanlah barang yang mahal di red n Blue Cafe. Hal ini bisa dinalar, mengingat kafe ini berlokasi di kawasan ruko yang tidak begitu padat. Di depannya adalah jalan antar ruko yang sangat lebar. Kemudian ruko ruko di depannya juga tidak semua menyambung atau couple, karena pasti menyisakan ruang untuk jalan.

Nah, Red n Blue ini ada di jalan masuk bagi angin dari bawah. Kalian bisa duduk di teras, samping, atau bagian dalam. Cat dindingnya yang natural tetap mengedepankan kesan kalem. Di depan meja kasir, di dindingnya terpampang aneka frame dengan hiasan dalamnya semua tentang kopi dan filsafat kehidupan.

Sementara di lantai dua, suasananya tak kalah sejuk. Dan di lantai ini, dinding depan atau belakang sengaja dijebol agar angin bisa bebas berseliweran. Bayangkan, dari depan sana angin masuk bebas, menyapa para pengunjung Red n Blue lalu melayang keluar melalui pintu belakang.

Bagian belakang adalah pemandangan yang cihuy. Ada lautan, pepohonan menghijau dan segala yang memanjakan mata.

Menu di Red n Blue

Makanan, minuman, camilan bisa kalian temui di Red n Blue Cafe. Berikut ini sedikit dari banyak halaman buku menu yang saya fotokan buat kalian sebagai referensi.






Lihatlah saja sobat, menu makanan dan minumnya saja dibuat secara profesional. Nggak cuma satu lembar yang dilaminasi. Temukan pengalaman bersantap di kafe sebenarnya di Red n Blue. Pramusajinya akan cekatan melayani kebutuhan pengunjung.

Silakan Salat di Lantai Tiga


Satu lagi yang bisa kalian temukan di Red n Blue Cafe, ruangan khusus salat. Bagi pengunjung yang beragama Islam, fasilitas ini tentu membuat nyaman. Ketika datang, menunggu teman dan waktu salat mau masuk, tak perlu bingung keluar sebentar mencari masjid atau musala terdekat.

Ruang salat di red n Blue Cafe ada di lantai 3, sengaja dibuat untuk tempat beribadah. Bahkan toiletnya hanya dipakai untuk ambil air wudu. Setidaknya begitulah yang saya baca, kepada para pengunjung untuk tidak buang air di toilet ini karena dipakai untuk wudu.

Ingin menghubungi Red n Blue Cafe? Silakan ke nomor ini 0813-6556-2992.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel