RM Seafood Abi Azam di Bintan, Sepadan dengan Jauhnya

masnunung - Urusan kuliner tak akan mengendurkan semangat meski tempatnya nun jauh di sana. Ini perjalanan saya ke RM Kelong Seafood Abi Azam yang berlokasi di Desa Penaga, Tanah Merah, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri.

Dari Tanjungpinang, kendaraan saya pacu dengan kecepatan rata-rata, beberapa hari lalu. Pedoman saya hanyalah Jalan Lintas Barat, setelah jembatan dekat Gunung Bintan lanjut saja. Nanti ada petunjuk arahnya, berupa papan dengan tulisan Kelong Tanah Merah.

Jika sobat dari Tanjungpinang, belok kiri, sementara yang dari Tanjunguban belok kanan. Alhamdulillah rupanya jalannya sudah aspal. Eit, rupanya setibanya di persimpangan ada tanda panah ke kanan.

Nggak perlu berpikir panjang bagi saya untuk memahami mengapa rumah makannya disebut Tanah Merah. Begitu belok kanan jalanan berupa tanah yang berwarna merah. Tanahnya tidak liat, melainkan lapisan batu-batu kecil sehingga cukup kering dilalui kendaraan roda empat. Kendaraan roda dua juga akan mudah juga melewatinya.

rm kelong seafood abi azam
Suasana RM Kelong Seafood Abi Azam, Tanah Merah,
Bintan, Provinsi Kepri. Foto - masnunung
Jalanan tidak lurus, juga tidak rata. Ada beberapa bagian yang bergelombang, sesekali parit bekas aliran air hujan menghiasi permukaan jalan. Asyiknya, pepohonan bakau menjadi pemandangan utama. Kira-kira 15 menit dari persimpangan tanah merah tadi, terlihat beberapa mobil diparkir.

Jangan khawatir, lahan parkirnya sangat luas. Bisa puluhan mobil jika diparkir teratur. Selanjutnya silakan masuk ke lokasi rumah makan. Ada dua jalan, semuanya harus melintasi air laut.

Sebelah kiri untuk masuk, dibuat dari dermaga beton. Namun tak ada pembatasnya jadi berhati-hatilah. Sedangkan jalan yang di kanan dibuat dari jembatan dari potongan-potongan kayu bulat.

Jangan bayangkan Rumah Makan Kelong Seafood Abi Azam ini berupa bangunan yang megah. Sama sekali sederhana dengan bangunan hampir semuanya didominasi kayu. Bentuknya bangunan panggung, dindingnya papan, lantainya papan. Bahkan ada meja dan kursi yang sengaja dibuat dari papan kayu.

Saya jadi teringat rumah-rumah di kampung saya, di Pati, Jawa Tengah, kala saya kecil. Saya menyebutnya kursi untuk tempat duduk kayu bersandar dengan empat kaki seperti kursi biasa. Sedangkan saya menyebutnya dingklik untuk kursi berupa bangku panjang.

Baca Juga: Rahasia Resep Bumbu Ikan Bakar yang Bikin Ketagihan

Untuk mencari makanan, jarak yang sudah saya tempuh lumayan jauh, pergi - pulang bisa hampir 50 kilometer. Namun pemandangan di sini sudah menghilangkan lelah. Salah satu jembatan di Lintas Barat terlihat di kejauhan. Namun bagi warga Desa Penaga bisa jadi ini merupakan salah seafood terdekat.

Saya pun bisa mengitari keraba-keramba di sisi RM Seafood dengan leluasa. Manyaksikan anake hewan laut yang akan dimasak dan dihidangkan di meja makan. Gelombang menaikturunkan penyangga jalan di sekeliling keramba, mengakibatkan badan terasa naik turun. Orang setempat menyebutnya kelong.

Ada beberapa perahu ditambatkan, Anda boleh duduk di dalamnya dan biarkan terombang-ambing dipermainkan ombak.

Sementara menunya beragam seafood khas Melayu seperti aneka ikan, siput, rajungan, udang, sotong. Variannya bisa dibuat asam pedas, manis, goreng tergantung selera. Mau ketam steam juga bisa. Saya disodori buku menu yang jumlahnya cuma satu. Jadi akan selalu dibawa oleh pramusajinya ketika ada tamu baru datang untuk memilih makanan.

Saya memilih rajungan satu porsi, bawal asam pedas setengah porsi, kerang satu porsi, sotong goreng tepung satu porsi, nasi satu bakul, tumis kangkung satu porsi, empat minuman kemasan botol dan tiga bungkus kerupuk.

Saya harus sabar menunggu karena datang belakangan. Seorang pramusaji datang dan menanyakan, apakah rajungannya mau yang bangkang.

Kata dia, bangkang itu rajungan bakau yang ukurannya besar. Sya iyakan saja meski beberapa saat kemudian ia balik lagi meminta maaf bangkangnya habis, tinggal rajungan biasa.

Saat semuanya sudah siap, kami bersantap. Udara yang tak berhenti berhembus, suasananya yang tenang, pemandangan yang menawan.... Alhamdulillah ya Allah, masih diberikan kemudahan sampai ke sini.

rm kelong seafood abi azam bintan
Ikan-ikan yang akan dimasak ditempatkan di kelong ini.
Foto - mas nunung
Sebelum pulang dan membayar Rp300 ribu untuk semuanya itu, saya sempat berbincag dengan Mba Nia, kasir merangkap pramusaji di RM Kelong Seafood Abi Azam. Ia katakan rumah makan ini sudah berdiri 3,5 tahun silam.

Selama ini banyak tamu turis asing, selain dari negara Asia juga juga Eropa dan Amerika. Untuk jam bukanya mulai 09.00 WIB sampai malam. Namun Nia memberikan catatan, jika malam harus menelepon dahulu untuk memastikan semua jenis ikannya tidak sedang kosong.

"Mas, kalau mau pesan kursi juga bisa. Silakan ditelepon dahulu, nanti akan diangkat orang dapur. Kan mereka yang tahu ikan apa yang tersedia di kelong," ujarnya.

Fasilitas yang disediakan pengelola rumah makan sudah pasti keran cuci tangan. Dan jangan khawatir, yang ingin menunaikan ibadah salat tersedia musala yang cukup untuk 10 orang berjemaah. Semuanya di atas laut. Tak perlu AC atau kipas angin.

Perjalanan jauh yang terbayar dengan masakan yang lezat dan harganya tergolong murah. Sebenarnya sebelum sampai seafood ini saya membayangkan mampir sebentar di warung kakilima pinggi Jalan Lintas Barat untuk menyantap durian.

Namun apalah daya, kapasitas perut cukuplah terisi dengan seafood. Mubazir juga tidak bagus. Daripada saya tetap beli durian, tambah kenyang terus saya ngantuk?

Penasaran? Mau mencoba lezatnya aneka masakan seafood di RM Kelong Abi Azam? Telepon dahulu ya di 085264493529 atau 085271130769. Tetapi rumah makan ini tak menyediakan seafood bakar loh.***

Jika sobat memiliki rumah makan yang memiliki ciri khas baik lokasi, menu, bangunan, penyajian atau lainnya yang menarik untuk diulas, jangan sungkan menghubungi saya. Klik saja halaman Contact di bagian bawah blog ini. 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel